Hujan Turun Lagi







Jika saja bukan ibu yang memerintahnya saya tidak melakukan tapi sebab beliau meminta karena itu saya menjalankannya. Walau sebenarnya menurutku masih baik.
Barusan pagi ibu tiba ke rumahku sesudah bermalam di dalam rumah adik perempuanku beberapa waktu. Seperti umumnya ibu langsung bebenah rumah, tuturnya rumahku amburadul sebab tidak ada yang mengaturnya. Memang saya tidak memakai asisten rumah tangga, semua saya yang melakukannya. Prinsipku yang dapat saya lakukan ya saya pegang mengapa harus meminta tolong seseorang.

"Cari tukang taman agar terlihat asri", kata ibuku.

Saya juga cari perusahaan yang dapat menjaga taman di halaman rumah lewat media online. Bertambah ringkas lagi juga terjaga, pikirku. Entahlah mengapa saya tertarik pada suatu perusahaan yang umum memberi layanan membuat serta menjaga pertamanan. Namanya Rembulan Permai satu perusahaan yang memberi service design exterior.

Hatiku langsung tertarik dengan nama perusahaan yang menurutku bagus sekali. Saya memang senang sekali lihat bulan ditambah lagi di saat larut malam, cahaya lembutnya mempersejuk hati. Saya terkadang menyengaja bangun malam untuk lihat bulan ditambah lagi di saat bulan purnama. sangat indah cahayanya. Tidak aneh kalau cocok bulan purnama banyak ikan yang naik ke permukaan laut.

Sesudah tanya-tanya beberapa hal disetujui kelak siang perusahaan akan mengirim orang yang akan memeriksa situasi di atas lapangan. Menurut sang penerima telephone mendatang owner perusahaan langsung, seorang wanita.

Bersama-sama ibu kami mengobrol di teras sekalian menanti kehadiran seorang wanita yang tuturnya akan lihat situasi taman halaman rumah kami. Sebenarnya taman kami cuma beberapa mtr. persegi saja, cuma ada dua pohon cukup besar yakni pohon kamboja serta palem anggur. Selebihnya rumput serta diselingi beberapa tanaman bunga.

Sama seperti yang kami menyepakati yang kami nantikan tiba pas waktu, orangnya disiplin benar bathinku. Ibu yang membuka pintu gerbang. Saat pintu gerbang terbuka masuk seorang wanita usia 30an yang demikian menawan. Wangi parfumnya semerbak merasuki pikiranku. Kelihatannya saya telah akrab dengan aroma parfumnya.

Begitu kagetnya saya sesudah saya memandang mukanya. Saya jadi grogi saat mempersilahkannya duduk. Pikiranku repot menebak siapakah kiranya wanita yang berada di depan kami. Orangnya supel serta menarik, tentunya mukanya cantik. Barusan bertemu ia telah asyik bercakap dengan ibu.


 

Postingan populer dari blog ini

Containing the virus

The role for toymakers and governments

China now has the fastest scheduled trains on the planet.